Kondisi ekonomi di Indonesia secara langsung dipengaruhi oleh suku bunga BI (Bank Indonesia). Sebagai bank sentral di tanah air, suku bunga yang ditetapkan Bank Indonesia berpengaruh pada bunga di sektor perbankan hingga harga kebutuhan pokok, tidak terkecuali produk keuangan seperti KPR. Saat ini, pemerintah menggunakan suku bunga acuan baru, yakni BI-17 Day Reverse Depo Rate (BI7DDR).

Suku bunga ini berlaku sejak 19 Agustus 2019 sebagai pengganti BI Rate. Perubahan kebijakan ini dilakukan sebagai langkah penguatan kerangka operasi moneter. Dengan acuan baru ini, bank tidak perlu menunggu satu tahun untuk bisa mengambil uangnya di Bank Indonesia, melainkan hanya 7 hari saja.

Lalu, apa sebenarnya suku bunga BI itu? Apa saja fungsi suku bunga BI dan bagaimana perubahan suku bunga BI berpengaruh pada nasabah yang mengambil pembiayaan berupa KPR? Simak penjelasan lengkapnya sampai tuntas, ya!

Apa Itu Suku Bunga BI?

Suku bunga BI adalah kebijakan yang dibuat oleh Bank Indonesia untuk menentukan suku bunga acuan. Suku bunga BI sifatnya fluktuatif dan biasanya berubah setiap bulan. Untuk menentukan suku bunga, dewan gubernur melakukan rapat dengan mempertimbangkan berbagai faktor termasuk pasar ekonomi secara global dan kondisi ekonomi di dalam negeri.

BI rate berhubungan erat dengan kebijakan moneter yang akan diimplementasikan kepada masyarakat. Misalnya saja, perubahan suku bunga juga akan berpengaruh pada suku bunga bank-bank yang beroperasi di tanah air. Bunga yang dimaksud termasuk bunga tabungan, bunga deposito, hingga bunga kredit seperti KTA, KUR, hingga KPR.

Hal lain yang perlu kamu ketahui adalah kurs suku bunga Bank Indonesia. Kurs BI rate digunakan sebagai acuan transaksi Bank Indonesia dengan pihak ketiga, baik itu pemerintah dalam negeri maupun pihak asing.

Di Indonesia, terdapat dua jenis kurs suku bunga BI, yaitu kurs jual dan kurs beli valas (valuta asing/mata uang asing) terhadap mata uang kita (rupiah). Kamu mungkin pernah melihat di berita bahwa kurs ini selalu berubah setiap harinya dan diumumkan pada pukul 08.00 WIB pada hari kerja.

Fungsi Suku Bunga BI

Setelah memahami pengertian suku bunga BI, hal berikutnya yang juga perlu kamu pahami adalah fungsi dari suku bunga BI itu sendiri. Hal ini berkaitan langsung dengan kondisi finansial negara dan aktivitas perekonomian dalam negeri. Beberapa fungsi penting dari suku bunga Bank Indonesia adalah:

Memastikan Tingkat Inflasi Terkendali dengan Baik

Apabila tingkat inflasi tidak terkontrol dan menjadi terlalu tinggi, sebuah negara bisa mengalami kebangkrutan (seperti yang terjadi pada Sri Lanka beberapa waktu lalu). Jika jumlah uang yang beredar terlalu banyak dan terjadi ketidakseimbangan antara permintaan dan penawaran barang maupun jasa, inflasi bisa terjadi.

Bank Indonesia mengatur suku bunga untuk mengendalikan hal tersebut. Contoh simpelnya, ketika jumlah uang yang beredar terlalu banyak, pemerintah cenderung akan menaikkan suku bunga acuan. Dengan begitu, mereka akan tertarik untuk menabung maupun menyimpan uangnya dalam bentuk deposito di bank.

Sebaliknya, ketika jumlah uang yang beredar di bank terlalu sedikit, akan terjadi penurunan permintaan barang dan jasa. Harga juga akan turun dan inflasi bisa ditekan. Namun, di balik kenaikan suku bunga, debitur KPR kerap merasa was-was karena bunga pinjaman mereka akan ikut naik.

Melindungi Stabilitas Serta Pertumbuhan Ekonomi di Dalam Negeri

Penetapan suku bunga yang dilakukan oleh Bank Indonesia akan mengatur berapa banyak uang yang beredar di tengah-tengah masyarakat. Saat kondisi perekonomian tampak lesu, Bank Indonesia dapat menurunkan suku bunga. Tujuannya agar pengusaha tertarik untuk meminjam serta mengembangkan usahanya. Dengan begitu, roda perekonomian bisa ikut berputar.

Hal ini pernah dilakukan oleh pemerintah di awal pandemi COVID-19. Saat itu, suku bunga diturunkan untuk meringankan beban pelaku UKM dan UMKM di tanah air agar bisa tetap survived.

Mencegah Kecurangan dalam Industri Perbankan

Fungsi suku bunga BI lain yang tidak kalah penting adalah mencegah fraud atau kecurangan dalam sektor finansial. Karena ada acuan, bank maupun lembaga peminjaman tidak bisa menetapkan besaran bunga melebihi aturan. Pasalnya, jika bunga terlalu tinggi, ini tidak hanya akan menyulitkan masyarakat sebagai konsumen, tetapi juga bisa mengganggu ekonomi negara.

Adanya batasan ini membuat bank tidak bisa menetapkan bunga yang terlalu besar atau terlalu kecil karena semuanya diawasi langsung oleh Bank Indonesia.

Mengatur Daya Beli Masyarakat

Seperti yang sudah dijelaskan pada poin pertama, naiknya suku bunga BI cenderung membuat harga barang maupun jasa turun dan daya beli masyarakat naik. Saat suku bunga dinaikkan misalnya, orang-orang akan berbondong-bondong menyimpan uang di bank untuk mendapatkan keuntungan bunga maksimal.

Kenaikan suku bunga ini juga membuat orang-orang enggan mengajukan kredit karena khawatir dengan bunganya yang tinggi. Situasi ini akan membuat banyak barang dan jasa mengalami penurunan harga untuk membuat gairah konsumsi masyarakat kembali naik.

Pengaruh Kenaikan Suku Bunga BI terhadap KPR

Pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia yang diselenggarakan pada tanggal 18 – 19 Januari 2023 lalu, Bank Indonesia memutuskan untuk menaikkan BI7DDR sebanyak 25 bps menjadi 5,75%. Kenaikan juga dilakukan pada suku bunga Deposit Facility sebanyak 25 bps menjadi 5,0% dan suku bunga Lending Facility mengalami kenaikan sebanyak 25 bps menjadi 6,5%. Apakah ini ada pengaruhnya terhadap bunga KPR?

Tentu saja ada, terutama bagi nasabah yang mengambil produk KPR konvensional dengan bunga floating. Kenaikan ini secara langsung akan berpengaruh pada besaran bunga yang harus dibayarkan kepada bank.

Namun, menurut Daniel Djumali selaku Sekretaris Jenderal DPP Apersi (Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia), kenaikan suku bunga acuan di bawah 1% sebenarnya tidak akan berdampak besar. Artinya, pada tahap ini kenaikan angsuran memang terjadi, tetapi nilainya tidak besar.

Itu dia beberapa hal yang perlu kamu ketahui tentang suku bunga BI dan kaitannya dengan KPR. Ingin mengajukan KPR, Pindah KPR atau berkonsultasi dahulu? Kamu bisa loh melakukannya dengan lebih mudah, cepat, dan aman di IDEAL.

Dengan mengunduh aplikasi IDEAL, kamu bisa menikmati berbagai fitur andalan yang akan memudahkanmu mencari rumah impian lewat skema KPR. Yuk, unduh aplikasinya dan kunjungi situs resmi kami di ideal.id untuk informasi selengkapnya!